KUDUS - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) akan mengadakan sosialiasi skripsi kepada mahasiswa  semester VII pada Kamis, (6/8) secara daring.

 

Sosialisasi secara daring menggunakan aplikasi Google Meet. Narasumber yang akan memberikan sosialisasi Pertama adalah Dr. Irfai Fathurohman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Narasumber Kedua adalah Eko Widianto, M.Pd., selaku Tim Komisi Skripsi Prodi PBSI UMK.

 

Mahasiswa PBSI FKIP UMK semester VII diwajibkan hadir dalam sosialisasi. Persyaratannya mahasiswa harus sudah lulus mata kuliah metodologi penelitian sastra, Metodologi penelitian bahasa, serta  mata kuliah seminar bahasa dan sastra Indonesia.  Serta tidak ada nilai D pada mata kuliah tersebut. Mahasiswa bisa mengajukan tiga judul skripsi. Temanya bisa tentang bahasa, sastra, dan pembelajaran. Setelah itu, tiga judul yang diajukan akan diseleksi oleh Tim Komisi skripsi.

 

"Harapan dari sosialisasi skripsi ini mahasiswa lebih mengetahu alur pengajuan skripsi, sudah paham teknis penulisan skripsi, agar mahasiswa PBSI nanti lancar dalam proses bimbingan dan bisa lulus tepat waktu." Harap Dr. Irfai Fathurohman, M.Pd. saat ditemui di Kantor Prodi PBSI. (Redaksi).

 

Masih ingatkah kalian tanggal 10 November hari apa? Bagus jika masih ingat, tanggal 10 November merupakan hari pahlawan, dan apakah kalian ingat dengan semua yang telah para pahlawan lakukan untuk Negara kita ini? Mereka berjuang memerdekakan Negara Indonesia dengan bertaruh nyawa agar kita dapat seperti sekarang, hidup merdeka tanpa ada lagi penjajahan di bumi nusantara.

Pertanyaannya, apakah ada yang menghargai bagaimana perjuangan pahlawan terdahulu? Saat ini banyak para pemuda enggan perduli dengan hari pahlawan, karena menurutnya membuang waktu saja, mereka tidak sadar siapa yang membuat mereka dapat hidup tenang, tidur nyaman, tanpa ada rasa takut. Itu dari siapa? Dari pahlawan bukan? Makapenting bagikita harus mengingat bagaimana perjuangan dan pengorbanan mereka,walaupun tidak dapat seperti mereka setidaknya kita dapat menunjukkan kepedulian kita pada jasa-jasa mereka.

Banyak kita lihat saat ini setelah semakin meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi para pemuda hanya mengungkapkan selamat di sosial media mereka contohnya “Selamat Hari Pahlawan” yang hanya bertujuan untuk dilihat orang dan agar seseorang beranggapan bahwa pemuda ini memiliki sikap Nasionalisme yang tinggi? Tidakkah ada kegiatan yang lebih dapat menghargai pahlawan seperti mengikuti upacara bendara dengan hikmat ataupun lainnya.

Sebuah lingkungan adalah salah satu faktor penting untuk penjunjang proses tumbuh kembang seseorang.Seseorangmenjadi baik atau buruk itu dapat dipengaruhiolehfaktor lingkungan. Lihat saja lingkungan saat ini sangat sulit kita jumpai sebuahkelompokyang memiliki tujuan baik, malah kadang lahir geng-geng motor yang amburadul yang meresahkan warga.Apakah sikap mereka inibentuk rasabersyukur atas kemerdekaan yang para pahlawan perjuangkan?Tentu bukan.

Bahkan para pahlawan banyak yang belum dapat merasakan apa yang mereka perjuangan, mereka gugur di medan perang, tapi yang hanya tinggal menikmati tidak tahu bersyukur dan menghargai sedikit saja jasa mereka. Sekarang berpikirlah sejenak dan mari kita mencoba memaknai dan menghargai jasa para pahlawan.Bentuknyatidak hanya memberikan kalimat selamat dimedia sosial saja. Ucapan selamat haru pahlawan saja tidak cukup,jika tidak kita tidak dapat meneladani sikappahlawan. Bentuk kita menghargai jasa mereka salah satunya dengan melakukan hal positif saatmomentum haripahlawan tiba.Jangan hanya ucapan saja, Tapi kita perlu melalui aksi nyata yang bisa memberikan kebermanfaatan bangsa masyarakat, bangsa, dan negara.

*Mahasiswi Prodi PBSI FKIP Universitas Muria Kudus

 

KUDUS - Sebanyak 15 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengikuti pelatihan pengelolaan website bertempat di kantor Prodi PBSI UMK, Kamis (5/11/2020). Pelatihan ini dipandu oleh Hasmono Andi W., S.Kom  dari Unit Pelayanan Teknis Pusat Sistem Informasi (UPT PSI).

Mahasiswa yang mengikuti pelatihan merupakan mahasiswa PBSI semester V yang mengambil mata kuliah jurnalistik daring. Mahasiswa yang mengikuti jurnalistik daring sebelumnya sudah diberi bekal cara mengelola portal berita kudusnet.com. Selain diberi bekal mengelola portal berita daring juga diberi bekal dan pelatihan cara mengelola website. Mahasiswa yang mengikuti pelatihan diberi pelatihan secara teori dan praktik langsung mengelola website. Mulai dari cara unggah berita, cara unggah foto, cara mengatur menu, menambah menu di website, dan sebagainya.

 "Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal teori dan praktik bagaimana cara mengelola website secara profesional. Di era digital ini, membekali mahasiswa dalam mengelola website tentu sangat penting dan semoga dapat memberikan banyak kebermanfaatan bagi mahasiswa." Kata Muhammad Noor Ahsin, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah jurnalistik daring.

Mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini pun terlihat sangat antusias dan sangat senang. "Kesan saya mengikuti pelatihan ini sangat membantu dalam mata kuliah jurnalistik daring, khususnya dalam pengelolaan data, pengoperasian website, dan memberikan manfaat untuk pengalaman kerja saya di masa mendatang nanti." Kata Dwi Setyorini, mahasiswi PBSI UMK, selaku peserta pelatihan. Pendapat senada juga disampaikan oleh Maulida Laily, "Kesan saya mengikuti pelatihan ini dapat membantu saya dalam mata kuliah jurnalistik daring." tuturnya. (Red)

 

 

KUDUS -Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia(PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan acara koordinasi dan pembekalan magang I bertempat di ruang rapat Lantai II, Gedung Rektorat UMK, Sabtu (20/10). Acara tersebut diikuti oleh semua mahasiswa semester V, dosen PBSI, dan perwakilan guru tempat magang yaitu dari SMP 3 Bae dan SMA 2 Bae Kudus.

 

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia(PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK)akan melaksanakan kegiatan Magang I. Kegiatan Magang ini dapat dilaksanakan apabila sudah melalui IVsemester.

 

Sebelum melaksanakan magang I, mahasiswa Program Studi PBSI akan dibekali terlebih dahulu. Pembekalan magang I ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu (20/10), kemarin. Pembekalan tersebut dimulai dari pukul 08.00 pagi dan selesai sekitar pukul 14.00 siang. Magang I ini akan dibagi menjadi dua tempat, yakni di SMP 3 Bae dan SMA 2 Bae.

 

Disana tidak hanya mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saja, namun juga telah hadir perwakilan dari masing-masing sekolah yakni dari SMP 3 Bae dan SMA 2 Bae. Magang I ini merupakan kegiatan observasi  di sekolah menengah dan bertujuan untuk membangun kompetensi pendidik melalui pengamatan langsung kultur sekolah, proses pembelajaran, dan proses penilaian di sekolah.

 

Pembekalan ini sangatlah penting bagi mahasiswa PBSI yang akan melakukan magang I, guna membekali mereka sebelum melakukan praktikum dalam kegiatan magang I nantinya. Mahasiswa PBSI semester 5 itu sendiri sangatlah antusias dalam mengikuti pembekalan ini.

 

Pembekalan ini membekali mahasiswa mengenai pengetahuan bagaimana tata cara magang, tata cara menjaga perilaku mahasiswa saat di sekolah nantinya, dan tata tertib lainnya. Tidak hanya itu, pembekalan ini juga berisi mengenai  proses pembelajaran di sekolah, penilaian pembelajaran, dan masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan mengenai apa saja yang harus dipersiapkan nanti pada saat di sekolah.

 

Magang I ini merupakan pelaksanaan dari mata kuliah penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester V, sebagaimana yang telah dituturkan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 

 “Pelaksanaan Magang I oleh program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini merupakan kurikulum juga, kaitannya dengan kurikulum yang ada di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan wajib ditempuh oleh mahasiswa kami, mahasiswa PBSI.” Ujar Mila Roysa, Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.  (Nuroini Najmiya)

 

 

KUDUS– Teater Tigakoma Universitas Muria Kudus baru saja membuat acara podcast di live instagram yang merupakan kegiatan selingan disaat semua progja sudah selesai pada hari Selasa (20/10/2020) yang bertempat di Sanggar Teater Tigakoma Universitas Muria Kudus.

Podcast yang diberi nama “Tas-Tis Podcastnya People Mbois” tersebut mengusung tema “Musik dan Kehidupan” adapun host nya yaitu Apip Mencit, narasumbernya yaitu Momomussy, dan ada persembahan puisi dari Azil Lepek.

“Kita ingin mendengarkan dari narasumbernya, yaitu hasil dari belajar bermusiknya dan kira-kira kehidupannya selain bermusik seperti apa begitu,” kata Apip Mencit host podcast Tas-Tis tersebut.

Menurut hasil wawancara dengan Apip Mencit acara podcast ini baru pertama kali dan persiapannya dari segala hal pun hanya membutuhkan waktu satu hari satu malam, dan harapannya kegiatan ini bisa rutin dilakukan paling tidak seminggu sekali atau dua minggu sekali, untuk berbagi ilmu tentang apa saja keorganisasian teater itu dan apa saja bidang-bidangnya.

“Untuk narasumber kita khususkan untuk mas/mbak dari Teater Tigakoma yang angkatannya di atas kita yang memang sudah berpengalaman di teater dan sesuai dengan bidangnya,” kata Apip Mencit. (Dwi Setyorini)

KUDUS– Tips dan trik agar ketika lulus dari Prodi PBSI langsung mudah mendapatkan kerja, pertama adalah bangunlah relasi atau jejaring sejak Anda jadi mahasiswa. Kedua, Anda harus punya kompetensi teoretis dan kompetensi praktis. Jika kompetensi dan jejaring sudah Anda punya, nanti masyarakatpun tentu akan mencari dan membutuhkan keahlian dan kompetensi Anda.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Agus Darmuki, M.Pd., dalam acara kuliah perdana yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) pada Rabu, (30/09) yang diadakan secara daring menggunakan zoom meeting.

Acara yang dimoderatori oleh Eko Widianto, M.Pd., tersebut berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh sekitar 120 peserta baik dari mahasiswa PBSI dan mahasiswa dari fakultas lain yang mengikuti kuliah MKU Bahasa Indonesia.

Agus Darmuki yang merupakan akademisi dari IKIP Bojonegoro tersebut memaparkan kelebihan jika kuliah di Prodi PBSI. Ketika kuliah di PBSI, mahasiswa yang telah lulus bisa bekerja dan berprofesi apa saja.

Diantaranya pertama, bisa menjadi guru, karena guru bahasa Indonesia selalu dibutuhkan di semua tingkatan pendidikan. Kedua, Penulis naskah dan sastrawan. Ketiga, bisa menjadi editor dan penyunting buku di penerbitan. Keempat, bisa menjadi wartawan atau jurnalis.

“Kelima, mahasiswa PBSI yang lulus kuliah bisa bekerja di Lembaga Pemerintah seperti balai bahasa. Keenam mahasiswa pun bisa jadi artis, pemain teater, dan sutradara karena dalam mata kuliah di Prod PBSI ada mata kuliah pementasan drama yang membekali mahasiswa untuk akting atau bermain peran.” Kata narasumber kelahiran  Tuban, 21 Agustus 1985.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa, “Mahasiswa ketika lulus dari Prodi PBSI juga bisa berprofesi  sebagai MC profesional atau pembawa acara, motivator, serta menjadi youtuber. Di Prodi PBSI ada mata kuliah sinematografi yang membekali mahasiswa dalam membuat film, yang nantinya film itu harus diunggah di Youtube. Serta, mahasiswa pun bisa menjadi seorang wirausaha.” Kata Agus yang merupakan lulusan Program Doktor dari UNS Surakarta.

Eko Widianto yang merupakan dosen PBSI FKIP UMK menuturkan bahwa, kuliah bahasa Indonesia yang ia jalani dulu membawanya menjadi pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di luar Negeri. Dengan kuliah di bahasa Indonesia, Eko mendapat pengalaman mengajar bahasa Indonesia di luar negeri. Peluang kerja lulusan bahasa Indonesia sangat besar.

“Saya berpesan bahwa utamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.” Pesan Eko Widianto, yang pernah menjadi Pengajar BIPA di Tunisia dan di Vietnam.

Agus menjelaskan bahwa, belajar bahasa Indonesia itu penting. Bahasa itu kebiasaan. Kalau ingin meningkatkan kompetensi harus sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang luar negeri saja banyak yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia itu punya banyak keunikan dan kelebihan.

“Bahasa Indonesia itu menarik, simpel, efektif, dan efisien. Jumlah penutur bahasa Indonesia di dunia juga banyak. Mahasiswa PBSI, Anda adalah pioner untuk bisa mengenalkan penggunaan bahasa yang baik dan benar di masyarakat. Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Maka dari itu gunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks, situasi, dan kondisi.”  Pungkas Agus Darmuki. (Ahs/Red).

Subcategories

Page 8 of 9