Previous Next

Mahasiswa pbsi sukses gelar pertunjukan teater 3 hari

KUDUS- Mahasiswa semester 4 program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menggelar parade teater jiwa selama 3 hari terhitung mulai tanggal 30 juni-2 juli 2022.

Acara di buka dengan sambutan dari Kaprodi PBSI (Dr. Irfai Fathurohman, M.Pd) dan Ketua Kelompok Kajian Teater Jiwa (Dr. Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd.).  Parade teater ini merupakan pentas produksi Teater Jiwa yang ke 7 setelah 2 tahun hiatus karena pandemi. Selain sambutan sebelum menuju acara utama juga ada pembacaan puisi yang berjudul Jiwa karya Mohammad Kanzunnudin. Pada pementasan hari pertama puisi dibacakan oleh mahasiswa semester 4 yaitu Yoga dan Sinta. Naskah yang dipentaskan pada hari pertama berjudul “Panci” yang disutradarai oleh Warih Bayu dan dipentaskan oleh kelompok satu yang beranggotakan Faozi, Eva, Endah, Ayu, Bela, Nanda, Azam, Endyka, Sindy, Lusi, Defa, Sefti, dan Olif.

Animo penonton di hari pertama sudah sangat tinggi dan penonton terhibur dengan pertunjukan yang di sajikan. Seperti saat Minah yang di perankan oleh Lusi dan Frendi yang perankan oleh Azam mengyuguhkan adegan pakaian laundry yang harus di antar. Serta adegan kang panci yang diperankan oleh Endyka saat berputar dengan pikulan pancinya yang hampir mengenai Yu Endang yang di perankan oleh Endah. Pertunjukan yang di suguhkan membuat penonton semangat dan menunggu pertunjukan di hari berikutnya. Hal ini terbukti dengan animo penonton yabg tidak menurun pementasan hari kedua.

Pada hari kedua naskah yang dipentaskan berjudul “Pulang” yang di sutradarai oleh Dian Uplik. Seperti hari pertama sebelum menuju pada pertunjukan utama Nanda membacakan puisi yang berjudul Jiwa sebagai pertunjukan pembuka. Pada pementasan hari kedua ini giliran kelompok kedua yang beranggotakan Bagus, Irfan, Selsi, Dini, Luthfiyana, Anjel, Lisa, Ima, Dyah, Via, dan Cia mendapat giliran untuk pentas. Mereka juga sukses memerankan tokoh yang di berikan pada mereka. Hal ini dapat dilihat dari reaksi penonton yang bersorak gembira saat pementasan di mulai dengan keluarnya para badut dengan nyanyian mereka.

Untuk pementasan puncak di hari terakhir merupakan giliran kelompok tiga yang beranggotakan Nova, Sinta, Nissa, Aya, Dila, Titanul, Anzil, Amsya, Yoga, Ani, Firda, dan Dewanda yang hadir dengan naskah mereka “Cantik Itu Luka” yang merupakan naskah saduran dari Novel dengan judul yang sama. Novel tersebut di naskah teaterkan oleh sutradara Jesy Segitiga, dengan Nova sebagai tokoh utamanya yaitu sebagai Dewi Ayu. Sama seperti hari sebelumnya puisi dengan judul Jiwa kembali dibacakan, dan kali ini di bacakan oleh mahasiswa semester 2.

Animo penonton dihari terakhir sangat tinggi. Hal ini dapat di lihat dari ruang auditorium Universitas Muria Kudus yang di penuhi penonton. Penonton tampak semangat dan menikmati pertunjukan yang di suguhkan. Setting yang di buat semenarik mungkin serta adegan tambahan saat menjelang akhir membuat penonton tertawa dan puas dengan  pertunjukan yang di pentaskan.

"Sangat bagus, harus terus dikembangkan" begitu ucap Musdhalifah yang menonton sejak hari pertama.

Parade Teater Jiwa ini merupakan bagian dari luaran mata kuliah seni pertunjukan yang diampu oleh Dr. Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd. selain itu parade teater ini juga di tujukan untuk menyemarakan dies natalis universitas Muria Kudus yang jatuh pada tanggal 12 juni lalu.